Kabar gembira untuk pengguna iOS, Blackberry dan Android dari Kementerian Kesehatan. Pada akhir Oktober 2013, Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., MPH meluncurkan aplikasi yang bernama AIDS Digital.
Di aplikasi AIDS Digital ini, user akan mendapatkan informasi yang komprehensif tentang HIV dan AIDS. Karena di aplikasi tersebut menjelaskan tentang:
- Informasi dasar seputar HIV dan AIDS;
- Informasi layanannya;
- Informasi direktori online baik dari organisasi pemerintah maupun organisasi non-pemerintah.
Hebatnya, ini adalah aplikasi yang dibuat oleh teman-teman dari Indoensia AIDS Coalition (IAC) untuk mendukung program pemerintah Indonesia dalam pencapaian target Millenium Develompent Goals (MDGs) pada poin ke 6, yakni “memerangi” HIV dan AIDS.
Kenapa HIV dan AIDS? Ternyata sebagian besar infeksi baru dari HIV dan AIDS itu dialami oleh kelompok usia muda atau dikenal dengan istilah usia produktif yakni sekitar 71% di kelompok usia 25-49 tahun untuk kasus HIV dan sebagian besar di kelompok usia 30-39 tahun untuk kasus AIDS (periode April-Juni 2013).
Lalu apa saja manfaat AIDS Digital? Begini kira-kira manfaatnya menurut Ibu Menkes yang disampaikan dalam sambutan acara peluncuran aplikasi AIDS Digital,
“Aplikasi ini bermanfaat untuk menginformasikan tentang berbagai hal, seperti pelayanan kesehatan, lokasi pelayanan kesehatan, jadwal pelayanan melalui alat komunikasi sehingga masyarakat tidak selalu perlu datang langsung ke fasilitas kesehatan. dengan demikian, waktu dan dana dapat dihemat, bahkan hambatan budaya akibat rasa malu dan atau adanya stigmatisasi dan diskriminasi dapat dihindari”.
So, kalau sering menggunakan Apple Store, Google Play dan Blackberry Store untuk mengunduh aplikasi-aplikasi seputar HIV dan AIDS, akan banyak mendapatkan aplikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Tetapi dengan adanya AIDS Digital ini, tidak perlu lagi susah-susah untuk memahami informasinya. Karena aplikasi ini tersedia dengan bahasa Indonesia.
Silahkan unduh aplikasi AIDS Digital dan sebarkan informasi ini kepada yang lainnya, agar tidak ada kasus baru HIV, tidak ada stigma dan diskriminasi terhadap ODHA, dan juga tidak ada kamatian akibat AIDS!
Tulisan ini dimuat di guetau.com