Dalam proses tumbuh-kembang anak, pemahaman tentang keterampilan hidup merupakan sesuatu yang harus dikuasai oleh anak agar potensi yang dimilikinya dapat berkembang secara optimal. Pada masa tumbuh kembang inilah orang tua memiliki peran penting untuk menjamin anak mereka memiliki keterampilan hidup yang memadai.
Tanpa memiliki keterampilan hidup yang memadai, seorang manusia tidak akan siap memanfaatkan segala potensi yang dimilikinya untuk menghadapi setiap peristiwa dalam kehidupan. Padahal, manusia memerlukan seluruh potensi yang dimiliki agar dapat menjalani kehidupan dengan nyaman.
Untuk itu orang tua perlu mengetahui dan memahami jenis-jenis keterampilan hidup apa sajakah yang perlu dikuasai oleh anak agar siap ketika akhirnya masuk dalam kehidupan sebagai pribadi yang mandiri. Lantas, apa sajakah jenis keterampilan tersebut dan bagaimana orang tua dapat mengetahui anaknya sudah menguasainya atau belum? Untuk mengetahuinya, silakan melanjutkan membaca tulisan ini.
Keterampilan Hidup Terkait Faktor Fisik
1. Memahami dan Menghargai Diri
Dalam kehidupan anak-anak, ada beberapa parameter yang digunakan untuk memeriksa apakah seorang anak telah memahami dan menghargai dirinya. Parameter-paremeter itu adalah:
- bila ditanya anak dapat menyebutkan nama atau minimal dapat menyadari namanya sehingga bereaksi bila namanya disebut;
- dapat menunjukan apa yang dimau dan tidak mau;
- dapat menolak apa yang tidak disukai atau tidak diinginkan; dan
- dapat meminta sesuatu yang disuka atau diinginkan.
Sedangkan dalam kehidupan remaja, tanda yang digunakan untuk memeriksa apakah telah mahir memahami dan menghargai dirinya adalah:
- punya cita-cita yang relatif mantap serta gambaran rencana untuk mencapainya;
- tidak mengeluh tentang kehidupan yang dihadapi;
- sanggup memilih situasi pertemanan yang mendukung kehidupannya;
- sanggup memilah situasi;
- sanggup menolak tawaran yang tidak mendukung rencana hidupnya;
- sanggup menghadapi risiko atas pilihan perilakunya;
- sanggup membuat keputusan; dan
- sanggup mengarahkan aktivitas kehidupannya agar fisik maupun mental tetap bugar dan terlepas dari tanggungjawab sosial yang berlebihan.
2. Merawat Diri
Dalam kehidupan anak-anak, tanda yang digunakan untuk memeriksa apakah dapat merawat dirinya adalah sebagai berikut:
- mengerti keberadaan dan fungsi alarm tubuhnya (memberitahu jika lapar/haus, ingin BAK/BAB, gerah, lelah, sakit atau disakiti);
- dapat membersihkan diri sendiri; dan
- dapat membuka dan mengenakan pakaian secara mandiri.
Sedangkan dalam kehidupan remaja, tanda yang digunakan untuk memeriksa apakah telah mahir merawat dirinya adalah:
- sanggup menjamin kebersihan ruang pribadinya;
- punya kepedulian terhadap kesehatannya;
- sanggup menentukan sikap untuk memilih atau menolak tawaran-tawaran yang berpotensi mengganggu kesehatannya;
- dapat menjaga kebugaran; sanggup menentukan pilihan untuk menganut pola makan dan pola hidup sehat;
- punya kepedulian terhadap risiko kesehatan; dan
- punya kepedulian untuk menjaga kesesuaian aktivitas harian dengan aktivitas tubuh secara fisiologis.
3. Menyelamatkan Diri
Berikut ini tanda yang digunakan untuk memeriksa apakah dapat menyelamatkan diri dalam kehidupan anak, seperti:
- dapat membedakan panas;
- dapat menahan diri untuk tidak asal lompat dari rempat tinggi (takut terluka);
- berusaha berpegangan saat naik-turun tangga;
- dapat memperhatikan jalanan saat sedang berjalan agar tidak menabrak/tersandung; dan
- dapat menjaga keseimbangan tubuh.
Sedangkan dalam kehidupan remaja, tanda yang digunakan untuk memeriksa apakah telah mahir menyelamatkan diri adalah:
- memiliki kepekaan terhadap akibat yang mungkin dihadapi sehingga sanggup melakukan tindakan antisipatif;
- punya pengetahuan dasar penyelamatan diri dari kecelakaan;
- sanggup melakukan upaya penyelamatan diri walau masih bersifat spontan-sporadis;
- memiliki kepekaan terhadap risiko kecelakaan yang mungkin terjadi; dan
- punya kesediaan untuk waspada terhadap risiko bahaya dalam aktivitas yang sedang dilakukan agar dapat bertindak lebih hati-hati.
Baca juga: Alasan Kata “Jangan” Tidak Disarankan Dalam Parenting
Keterampilan Hidup Terkait Faktor Kognisi dan Emosi
1. Menghadapi Perubahan
Dalam kehidupan anak-anak, dapat merasa nyaman di situasi baru walaupun mungkin butuh waktu agak lama sampai pada saatnya dapat menampilkan perilaku “asli”-nya merupakan tanda yang digunakan untuk memeriksa apakah seorang anak dapat menghadapi perubahan.
Sedangkan dalam kehidupan remaja, tanda yang digunakan untuk memeriksa apakah telah mahir menghadapi perubahan adalah:
- sanggup mencermati situasi baru guna mendapat informasi tentang kesesuaian situasi tersebut dengan apa yang diinginkan saat itu;
- memiliki kepekaan untuk mencermati apakah situasi baru dapat dikuasai sehingga menjadi sesuai dengan yang dimau atau tidak;
- memiliki kemampuan membuat dirinya nyaman; serta sanggup membuat keputusan dan menghadapi akibatnya tanpa kehilangan jatidiri.
2. Menjalin Relasi Sosial
Dalam kehidupan anak-anak, tanda yang digunakan untuk memeriksa apakah dapat menjalin relasi sosial, yaitu bisa membiasakan diri dalam situasi yang formal-normatif walaupun polanya tetap pasif.
Sedangkan dalam kehidupan remaja, tanda yang digunakan untuk memeriksa apakah telah mahir menjalin relasi sosial, yaitu:
- memiliki kepedulian terhadap kepentingan orang lain dan sanggup bersepakat untuk tidak saling mengganggu;
- sanggup menyatakan keinginan dan sanggup memahami keinginan orang lain; dan
- memahami konsep “sepakat untuk tidak sepakat” (bukan saling memaksakan kehendak).
3. Belajar
Dalam kehidupan anak-anak, seorang anak dikatakan bisa belajar apabila seorang anak dapat menunjukkan hal baru yang dimiliki atau dikuasainya.
Sedangkan dalam kehidupan remaja, tanda yang digunakan untuk memeriksa apakah seorang anak telah mahir belajar atau belum adalah sebagi berikut:
- sanggup mengevaluasi apa yang telah dilakukan untuk menjadi bekal perbaikan/penyempurnaan;
- memiliki kesiapan menerima informasi baru;
- memiliki kesiapan mencoba hal baru; serta
- sanggup mengembangkan dan memberdayakan diri.
4. Memanfaatkan Pengetahuan
Dalam kehidupan anak-anak, orang tua dapat memeriksa langsung apakah seorang anak dapat menerapkan apa yang telah dikuasai atau diketahuinya dalam aktivitas keseharian. Namun, meski dalam koridor pemeriksaan, orang tua tidak harus melakukan pemeriksaan dengan cara-cara berupa perintah, ujian/tes, atau bahkan pertunjukkan di hadapan publik. Hal itu karena tidak semua anak menikmati perlakuan yang bersifat unjuk diri seperti itu dan orang tua harus berhati-hati dalam mencermati sifat dasar anak.
Sedangkan dalam kehidupan remaja, tanda yang digunakan untuk memeriksa apakah seorang anak telah mahir dalam memanfaatkan pengetahuan, adalah:
- sanggup menghadapi kehidupan sekolah yang dinilai tidak bermanfaat untuk kehidupannya kelak;
- sanggup memenuhi keinginan bersenang-senang di sekolah tanpa mengorbankan tuntutan akademik yang ditetapkan;
- sanggup menjalin relasi secara sehat dan konstruktif;
- memiliki kepekaan terhadap potensi penyalahgunaan data atau informasi sehingga dapat terhindar dari tindak penipuan; dan
- sanggup bersikap kritis terhadap apa yang dipaparkan padanya sehingga dapat mengantisipasi peluang kesalahan membuat keputusan.
5. Membuat Keputusan dan Menyelesaikan Masalah
Untuk membantu anak-anak membangun keterampilan membuat keputusan dan menyelesaikan masalah, orang tua perlu membiasakan anak untuk memilih dan menghadapi dampak atau konsekuensi atas pilihan yang dibuat.
Dalam kehidupan anak-anak, seorang anak dikatakan dapat membuat keputusan dan menyelesaikannya apabila ia sanggup menyatakan keinginan dan melakukan usaha agar dapat mencapai keinginan tersebut.
Sedangkan dalam kehidupan remaja, tanda yang digunakan untuk memeriksa apakah telah mahir dalam membuat keputusan dan menyelesaikan masalah, yaitu sanggup membuat keputusan berdasarkan pertimbangan risiko.
6. Berkarya
Dalam kehidupan anak-anak, tanda yang digunakan untuk memeriksa apakah telah menguasai keterampilan hidup dalam berkarya adalah:
- sanggup berusaha memenuhi syarat yang diajukan sebagai “harga” untuk mendapatkan apa yang diinginkan;
- sanggup mengajukan penawaran bila syarat yang diminta dinilainya terlalu berat; dan
- sanggup mengajukan syarat yang siap dipenuhi guna mendapatkan persetujuan atas apa yang diinginkan.
Sedangan dalam kehidupan remaja, tanda yang digunakan untuk memeriksa apakah telah mahir dalam berkarya adalah:
- sanggup mengelola keuangan sendiri sehingga tidak lagi bergantung pada pola “minta orang tua setiap kali perlu uang”;
- sanggup menabung secara rutin dan konsisten;
- sanggup mengelola keinginan sehingga tidak pernah terlibat dalam hutang konsumtif;
- memiliki kepekaan bisnis; serta
- sanggup mengelola sumber daya yang dimiliki sebagai asset agar dapat meningkatkan kenyamanan hidup.
Berkarya menjadi salah satu keterampilan hidup yang wajib dikuasai, bila orang tua berharap anak mampu berdikari atau menjadi pribadi yang mendiri. Orang tua perlu bantu anak-anak untuk jadi terbiasa berusaha mendapatkan sesuatu dengan usahanya sendiri, bukan hasil meminta apalagi mencuri. Harapannya, anak-anak tidak menjadi pribadi yang egois dan penuntut, sehingga dinamika kehidupan keluarga dapat menjadi lebih nyaman.