W.S. Rendra, menjelang akhir hayatnya:
Di tahun ini, saya tidak memiliki resolusi untuk membaca buku melebihi jumlah dari tahun 2013 kemarin. Ya, memang beberapa tahun belakangan ini waktu untuk membaca berkurang. Itu pun yang dibaca buku kuliahan, kala itu. Menurut saya, dengan hadirnya smartphone membuat kuantitas dan kualitas membaca saya melalu buku berkurang.
“Cita-cita itu ialah memperindah martabat manusia, memuliakannya, mendekatkan pada kesempurnaan.”
Kartini.
“Berbahagialah kalian, orang yang hidup di kota besar dan memiliki waktu luang untuk berolahraga. Mengapa? Saya melihat aktivitas beberapa teman saya, termasuk orang tua saya: pagi setelah subuh sudah siap-siap untuk berangkat ke kantor, bermacet-macetan di jalan, bekerja, bermacet-macetan di jalan lagi, sampai rumah dan tidur. Lalu kapan olahraganya? Memang beberapa orang ada yang sempat menyisihkan waktu untuk nge-gym. Oke lah, itu dapat dilakukan oleh mereka yang memiliki waktu luang dan yang paling penting adalah memiliki rezeki lebih. Lantas kalau nggak bisa nge-gym dan tidak memiliki waktu luang, bagaimana?”, tanya saya.
Two roads diverged in a yellow wood,
And sorry I could not travel both
And be one traveler, long I stood
And looked down one as far as I could
To where it bent in the undergrowth;
Teman saya berkata…
“Kita ini tipe orang yang selalu takut akan masa depan. Hari ini udah mikir apa yang terjadi besok. Besok belum terjadi udah mikir lagi hari berikutnya. Semua ketakutan ini yang buat hidup jadi lebih berat. Punya rencana hidup ke depan itu bagus tapi kalau sampai stress untuk hari esok itu rugi. Karena kita tidak pernah tahu kapan kita akan meninggal. Jadi setiap detik kita harus bisa ciptakan bahagia.
Seperti maksud di balik meditasi, kuncinya adalah meninggalkan semua pikiran yang ada di kepala. Dan hanya menikmati nikmatnya menarik nafas dan menghembuskan nafas.
Hidup ini seperti hukum fisika. Semua yang kita pikirkan akan menarik kondisi tersebut menjadi nyata. Jadi kalau sampai sesuatu yang kita takuti itu terjadi, itu tidak lain karena pikiran kita sendiri yang sudah menarik gelombang agar kondisi itu terjadi.
. . . . .
Kita tidak pernah tahu kenapa kita ada di dunia ini, maka kita buat sendiri saja tujuan hidup kita, yaitu kebahagiaan.”
. . . . .
Itulah hidup…
Do you believe in KARMA? Yes, I do.
KARMA comes after everyone eventually. So, you cannot get away with screwing people over your whole life. I do not care who you are!! What goes around comes around. That’s how it works. Sooner or later, the universe will serve you the revenge that you deserve. Remember!!
What do you get when you see/read the news? Economic, sosio and political condition; natural disaster or crime? Hmm..how about crime, is your country have a lot of crime news? Moreover, the concerns about Gender-Based Violence (GBV). Let’s try to remember more…
Karena tapi membuat kita enggan mengaku bahwa sulit sekali untuk memulai sesuatu yang kita tau bakalan susah dan banyak buntu.
Rahardhika Arista U, 13 Februari 2014