Kanker serviks merupakan kanker mulut rahim yang disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus (HPV). Sekitar 26.169 perempuan di Indonesia yang terkena kanker serviks. Untuk diketahui, kanker ini merupakan penyebab kematian perempuan No.1 di Indonesia.
Pap smear, akhir-akhir ini istilah tersebut banyak dijumpai, apalagi di Rumah Sakit dan pelayanan kesehatan lainnya.
Lalu, memang apa sih pap smear itu? Papanikolaou atau lebih dikenal dengan istilah pap smear merupakan metode skrining yang dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks dan infeksi lainnya yang terjadi di organ reproduksi perempuan.
Menurut data dari US National Cancer Institute, bahwa lebih dari 12.000 perempuan didiagnosa terinfeksi kanker serviks dan setiap tahun, lebih dari 4.000 perempuan meninggal akibat penyakit tersebut. Menurut perkiraan, di Inggris metode pap smear dapat mencegah sekitar 700 kematian per tahun.
dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K) Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari FK UI – RSCM, mengatakan bahwa pap smear penting pada semua perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan seksual. Pemeriksaan dengan metode pap smear ini dilakukan paling tidak setahun sekali dan sebaiknya memeriksakan diri sampai usia 65 tahun. Pap smear ini menjadi salah satu metode yang wajib dilakukan oleh perempuan yang telah aktif secara seksual,
Karena aktivitas seksual merupakan salah satu predisposisi kanker serviks. Pap smear hanya metode skrining yang fungsinya untuk menapis, tetapi pap smear mampu mendeteksi lebih dari 90% kanker serviks tahap awal yang masih dapat disembuhkan. Kanker serviks pada stadium awal tidak ada gejalanya, apalagi lesi pre-kanker ini sama sekali tidak bergejala.
Sebelum melakukan pap smear, ada beberapa hal yang harus ingat:
- Pap smear tidak boleh dilakukan ketika sedang menstruasi atau ada perdarahan. Jika ingin melakukan pap smear, sebaiknya sekitar 5 hari setelah menstruasi atau 10-12 hari setelah hari pertama menstruasi agar leher rahim bersih dari sisa-sisa darah menstruasi.
- Tidak boleh berhubungan seksual meskipun menggunakan kondom, minimal 3 hari terhitung 3×24 jam.
- Tidak boleh menggunakan douch (menyemprot), cairan pembersh vagina (sabun sirih atau antiseptic sejenisnya) yang dimasukkan ke dalam vagina.
- Sebaiknya tidak mendi berendam sebelum melakukan pap smear, karena dikhawatirkan ketika berendam ada sisa-sisa sabun yang tertinggal atau masuk ke vagina.
- Tidak sedang hamil. Jika ingin pap smear, sebaiknya dilakukan 2 atau 3 bulan setelah melahirkan.
Tidak perlu takut jika ingin melakukan pap smear. Karena tes ini dilakukan dengan proses cepat dan sederhana dan biasanya tidak sakit. Sebelum pap smear, pasien dipersilahkan mempersiapkan diri dan berbaring seperti saat akan dilakukan pemeriksaan dalam. Lalu dokter akan membuka liang vagina menggunakan alat yang disebut spekulum (cocor bebek). Ketika leher rahim sudah tampak, dengan bantuan spatula (sikat halus), dokter akan mengusap sekeliling leher rahim untuk mendapatkan lendirnya. Lendir yang banyak mengandung sel itu lalu dioleskan pada gelas obyek, dan dibawa untuk dianalisis di laboratorium. Biasanya butuh waktu selama seminggu sampai 2 minggu untuk mendapatkan hasilnya.
Ada beberapa kemungkinan dari hasil pap smear yang harus ketahui:
- Negatif, maksudnya bahwa keadaan masih dalam batas normal dan tidak ditemukan sel-sel berbahaya.
- Positif, maksudnya bahwa terdapat sel epitel (sel pembentuk jaringan pelapis) yang abnormal.
- Displasia, makdusnya bahwa keadaan dalam batas normal, tetapi ditemukan adanya perubahan sel. Biasanya kondisi seperti ini karena adanya infeksi atau perubahan sel reaktif.
Untuk melakukan pap smear, tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar. Sampai saat ini biaya pap smear masih di kisaran Rp.50.000 sampai dengan Rp.500.000 tergantung tempat layanan kesehatan yang dipilih.
Pap smear ini memang banyak dilakukan oleh perempuan yang sudah menikah, tetapi sekali lagi, harus ingat bahwa pap smear ini wajib dilakukan oleh perempuan yang telah aktif secara seksual, baik itu sudah menikah maupun belum menikah. Tidak sedikit perempuan yang belum menikah mendapatkan stigma negatif dan diskriminasi ketika akan pap smear, seperti contohnya dapat dilihat dalam film Pertaruhan (At Stake).
Untuk mensiasati terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, ada baiknya mencari tau dimana saja Rumah Sakit atau layanan kesehatan yang ramah terhadap remaja dan orang yang belum/tidak menikah untuk melakukan pap smear. Karena eramahan layanan kesehatan berpengaruh dengan kenyamanan kita untuk memeriksakan kesehatan.
—
Tulisan ini dimuat juga di guetau.com
Referensi:
1. http://www.cdc.gov/cancer/cervical/basic_info/screening.htm
2. http://www.medicinenet.com/pap_smear/article.htm
Recent Posts
Popular Posts
Archives
- September 2023
- May 2023
- May 2022
- October 2021
- July 2021
- April 2021
- March 2021
- February 2021
- January 2021
- August 2020
- July 2020
- February 2020
- July 2019
- June 2019
- February 2019
- November 2018
- October 2018
- September 2018
- August 2018
- July 2018
- June 2018
- May 2018
- April 2018
- July 2017
- April 2017
- September 2016
- August 2016
- July 2016
- December 2015
- July 2015
- May 2015
- February 2015
- January 2015
- December 2014
- April 2014
- March 2014
- February 2014
- January 2014
- December 2013
- November 2013