Kotak P3K Agar Mudik Lebaran Aman dan Nyaman Untuk Anak

Wah, tidak terasa ya bulan Ramadhan begitu cepat berlalu. Kini tiba saatnya untuk menyambut hari raya Idul Fitri (Lebaran). Biasanya, Lebaran menjadi momentum yang pas khususnya bagi umat Islam untuk mudik atau pulang kampung. Bertemu dengan keluarga yang sudah hampir tidak bertemu dalam waktu yang lama.

Di hari-hari menjelang Lebaran ini, seringkali kita mulai disibukkan dengan menyicil perlengkapan atau barang-barang yang akan dibawa ketika mudik. Berbagai macam makanan dan minuman, pakaian, mainan anak, dan mungkin juga perlengkapan tidur untuk anak. Namun ada hal penting lainnya yang jangan sampai terlupa untuk dibawa ketika mudik, yakni first aid atau P3K untuk anak.

Di sini saya ingin berbagi informasi mengenai first aid untuk anak yang ada di rumah dan biasanya saya bawa juga ketika berpergian dengan anak. Berikut listnya:

  • Termometer digital
    Alat ini tidak pernah absen dari kotak first aid anak saya, karena kadang saya merasa “kok badannya anget ya?” menurut perkiraan tangan-meter saya. Tetapi setelah diperiksa menggunakan termometer ternyata suhunya masih normal. Jadi alat ini sangat membantu sebelum memberikan tindakan lebih lanjut seperti obat penurun panas.
  • Obat Antiseptik
    Obat ini saya gunakan untuk membersihkan dan mengatasi luka ringan yang mengeluarkan darah, misalnya saat anak jatuh.
  • Oralit
    Larutan gula garam ini sangat membantu pemulihan jika terkena diare. Tidak hanya untuk anak saja, karena oralit ini wajib untuk siapa pun yang sedang diare. Oralit ini penting diberikan untuk mencegah dehidrasi. Meskipun oralit ini kandungannya adalah gula dan garam, tetapi lebih baik kita membeli obat ini di apotek dari pada membuat sendiri karena dikhawatirkan tidak tepat takaran. Jika anak saya sedang sulit minum oralit ketika sedang diare, biasanya saya membuat oralit dengan air dingin atau bahkan saya bikin es mambo.
  • Larutan NaCl
    Ini digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat saat anak pilek.
  • Kasa steril
    Ketika masih bayi, saya menggunakan kasa untuk membersihkan mulutnya. Kasa steril ini dapat juga digunakan untuk menutup luka yang agak besar.
  • Gunting kecil
    Biasanya sejauh ini saya menggunakan gunting kecil ini untuk memotong kuku anak.
  • Plester
    Digunakan untuk melindungi luka kecil dari masuknya kuman penyakit.
  • Obat penurun panas (Antipiretik)
    Penggunaan obat penurun panas bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh dan membuat anak merasa lebih nyaman. Namun obat ini tidak efektif untuk mencegah kejang demam. Parasetamol merupakan pilihan untuk menghilangkan nyeri membuat lebih nyaman. Karena indikasi utama dalam pemberian obat penurun panas adalah membuat anak merasa nyaman dan mengurangi kecemasan orang tua, bukan menurunkan suhu tubuh. Dalam pemberian obat penurun panas ini diindikasikan untuk anak demam dengan suhu lebih dari 38oC. Lalu dalam pemberian parasetamol, agaimana cara menghitung dosisnya?

Rumusnya:          A = (X / Y) x B

A: adalah takaran obat dalam ml yang akan kita berikan ke anak
X: obat yang dibutuhkan berdasarkan berat anak dalam mg, dimana setiap kg membutuhkan 10 – 15mg
Y: informasi takaran obat dalam mg yang ada di kemasan obat
B: informasi takaran obat dalam ml yang ada di kemasan obat

Contoh kasus:
Jika anak berat 9kg ingin diberikan obat parasetamol dengan informasi di kemasan 60mg/0,6ml. Maka, obat yang dibutuhkan si anak adalah:
X = 9 x 10mg = 90mg (dosis terkecil); dan 9 x 15 = 135mg (dosis terbanyak)
Y =  60mg Tempra 80mg
B = 0,6ml Tempra 0,8ml
Jadi, A = (90 / 60) x 0,6 = 09ml (dosis terkecil) atau (135 / 60) x 0,6 = 1,35ml (dosis terbanyak)

Sejak saya mempelajari soal penggunaan obat yang rasional atau biasa dikenal dengan istilah RUM (Rational Use of Medicine), saya jadi tidak dipusingkan dengan rekomendasi orang-orang dalam pemberian obat ini itu untuk anak belum lagi soal efek sampingnya. Karena pada prinsipnya RUM dapat mencegah dampak penggunaan obat yang tidak tepat yang dapat membahayakan pasien (tepat pasien; tepat indikasi; tepat obat; tepat cara pemberian, dosis dan frekuensi; serta tepat harga/terjangkau).

Mari kita menggunakan obat yang rasional demi taraf hidup sehat yang lebih baik. 😉

Share: